PERAWAT ASROB

4 Maret 2009

LINK NURSING E-BOOKS

Filed under: 1 — ROBBY BEE @ 5:01 AM

E-BOOKS INI DIAMBIL DARI LINK BLOGGER YANG LAIN, COPY PASTE AND GO PADA MENU ADDRESS..

http://rapidshare.com/files/105741032/_www.softarchive.net_Critical_Nursing_Made_Easy.part1.rar
http://rapidshare.com/files/105741419/_www.softarchive.net_Critical_Nursing_Made_Easy.part2.rar
http://rapidshare.com/files/105741522/_www.softarchive.net_Dis_Dis_NursingTherapeutics_Manual.rar
http://rapidshare.com/files/105750050/_www.softarchive.net_Encyclopedia_of_Nursing_Research__Second_Edition.rar
http://rapidshare.com/files/105743462/_www.softarchive.net_Nursing_Procedures.rar
http://rapidshare.com/files/105741848/_www.softarchive.net_Fundamental___Advanced_Nursing_Skills.rar
http://rapidshare.com/files/105741957/_www.softarchive.net_Gastrointestinal_Nursing.rar
http://rapidshare.com/files/105742021/_www.softarchive.net_Holistic.Nursing.Handbook.for.Practice.rar
http://rapidshare.com/files/105742060/_www.softarchive.net_Key_Nursing_Skills.rar
http://rapidshare.com/files/105742136/_www.softarchive.net_Medical-Surgical_Nursing.rar
http://rapidshare.com/files/105737809/_www.softarchive.net_Acute_Medicine-_A_Handbook_for_Nurse_Practitioners.rar
http://rapidshare.com/files/105737823/_www.softarchive.net_Advanced_Clinical_Skills_for_GU_Nurses.rar
http://rapidshare.com/files/105738589/_www.softarchive.net_Cardiac_Nursing.rar
http://rapidshare.com/files/105738780/_www.softarchive.net_Clinical_Drug_Therapy.rar
http://rapidshare.com/files/105735678/_www.softarchive.net_L.cott_Manual_of_Nursing_Practice.part1.rar
http://rapidshare.com/files/105735918/_www.softarchive.net_L.cott_Manual_of_Nursing_Practice.part2.rar
http://rapidshare.com/files/105736153/_www.softarchive.net_L.cott_Manual_of_Nursing_Practice.part3.rar
http://rapidshare.com/files/105736316/_www.softarchive.net_L.cott_Manual_of_Nursing_Practice.part4.rar
http://rapidshare.com/files/105736396/_www.softarchive.net_Nurse_s_Fast_Facts.rar
http://rapidshare.com/files/105736690/_www.softarchive.net_Brunner_and_Suddarth_s_Textbook_of_Medical-Surgical_Nursing.part1.rar
http://rapidshare.com/files/105736934/_www.softarchive.net_Brunner_and_Suddarth_s_Textbook_of_Medical-Surgical_Nursing.part2.rar

http://rapidshare.com/files/105737809/_www.softarchive.net_Acute_Medicine-_A_Handbook_for_Nurse_Practitioners.rar

http://rapidshare.com/files/105743570/_www.softarchive.net_Rheumatology_Nursing.rar

http://rapidshare.com/files/105743474/_www.softarchive.net_nursing_asst_exam_2e.rar

http://rapidshare.com/files/105743516/_www.softarchive.net_Nusrsing_Theories_and_Nursing_Practice.rar

http://rapidshare.com/files/105742942/_www.softarchive.net_Nursing_Health_Assessment_A_Critical_Thinking__Case_Studies

http://rapidshare.com/files/105742681/_www.softarchive.net_Nursing_Care_of_the_Pediatric_Neurosurgery_Patient.rar

3 Maret 2009

MASALAH PADA SISTEM INTEGUMEN

Filed under: K D M — ROBBY BEE @ 10:35 AM

REVIEW
System Integumen terdiri :
– Kulit kuku, rambut, kelebihan keringat
Bagian terbesar kulit
Setiap inci-inci kulit mengandung :
– 20 yard pembuluh darah
– 100 kelenjar minyak
– 65 buah rambut dan otot
– 650 kelenjar keringat
– 78 yard keringat dengan :
 19500 ujung saraf raba
 1300 ujung saraf nyeri
 160 ujung saraf tekan
 78 ujung saraf panas
 13 ujung saraf dingin
seluruhnya 2 juta sel
DIC oleh karena dan fibrinogen (24-36 jam)
Aktifitas simpatik
– Kontriksi pembuluh darah splenic
– aktifitas G IT
distensi lambung mual
– Kerusakan mukosa lambung stress ulcer
Jika luka bakar oleh udara/uap panas pada kepala/wajah edema saluran nafas rasa tercekik

FUNGSI KULIT
1. Proteksi
2. Mmempertahankan homeostatis
3. Membantu dalam pengaturan suhu
4. Sebagai organ sendiri
5. Tempat sintesis vitamin D sel malphigi epidermis terdapat > dehydrocholesterol
6. Psikososial perubahan body image

PATOFISIOLOGI
Dikelompokkan berdasarkan faktor penyebab
– Genetik dan congenital
– Ideopatik
– Reaksi hipersensitivitas
– Infeksi/radamg
– Neoplasma
– Trauma
• Genetik – congenital
– Acne
– Dermatitis atopic
• Ideopatik
penyebab tidak jelas
o Psoriasis :
– Lesi yang mencuat ke permukaan
– Merah, kering, ditutupi oleh potongan-potongan berkerak seperti perak
– Area yang sering terkena : siku, lutut, kulit kepala, wajah, bokong
– Terjadi oleh karena sel bergerak dari lapisan basalis ke stratum corneum dalam waktu yang pendek proliferasi >>
• Reaksi hipersensitivitas
– Reaksi imunolobis normal
Benda asing ke dalam tubuh

tubuh memberi respon inflamasi
benda asing ke dalam tubuh RX selanjutnya berbeda per RX waktu pertama kali
respon imunologis
Mol. Kecil + Mol besar
(bukan Ag) (protein tubuh)

Complex
Dapat bertindak sebagai antigen
– Tujuan respon imun :
melenyapkan benda asing
Terdapat 2 macam :
o Humoral
Dipengaruhi oleh Ig dan GL dalam darah
L/M + Ag merangsang pembentukan Ig

antigen lisis
o Seluler
 Secara langsung oleh limfosit yang berploliferas karena masuknya antigen
 Sifat respon imunologis
• Pengenalan diri
• Memory
• spesifitas
 Terdapat klasifikasi Ig
Ig G :
Ig M
Ig A
Ig E
Ig D
• Reaksi Hipersensitivitas

Ag + limf/Ab cedera jaringan

RX hipersens
• RX. Tipe I (anaphylactic) Ag + hospes  Ig E + mast sel/basofil
• Reaksi tipe II (sitotoksik)
Ig G dan Ig M + Ag fagolosis sitosis sel target
Juka sel target bagian tubuh lisis
• Reaksi tipe III (imun complex)
Ag + Ab (Ig G) complex imun

pembentukan faktor chemotaxis (neutr) aktivitas complemen dalam pembuluh darah
leukosit mengeluarkan enzim (dari lisosom)

Kerusakan pembuluh darah
Contoh : LESI pada SLE
• Reaksi tipe IV (cell mediated)
reaksi ini diperantarai oleh kontak limfosit yang sudah tersensitisasi dengan antigen yang
zat kimia (sebagai hapten)
berikatan dengan protein kulit

proliferasi limfosit yang sudah tersensitisasi

sel kulit terbebani

toksisitas langsung
contoh : dermatitis kontak penolakan pada pencangkokan

• Trauma
– Trauma pada kulit berbagai masalah ringan s/d memerlukan perawatan di rumah sakit
Luka Bakar
Luka yang terjadi tergantung :
– Sumber penyebab
– Lamanya kontak
Penyebab :
– Panas
– Listrik
– Kimia
– Radiasi
Tingkatan Luka
Superficial Thickness
– Epidermis
– Struktur lain intact
– Kemerahanedema ringan, nyeri
Partial Thickness
Superficial :
– Erithema, lepuh
– Stratum corneum dan stratum granulosum rusak
– Saraf utuh nyeri sekali
Deep
– Luka > dalam
– Lapisan epidermis yang utuh hanya sedikit
– Dermis terkena beberapa saraf rusak nyeri > ringan
– Tidak/jarang terbentuk lepuh oleh karena jaringan yang rusak menempel pada serat-serat kolagen dermis
Full Thickness
– Mengenai seluruh lapisan kulit
– Warna : putih/merah/kuning/coklat/hitam
– Sensasi minimal/tidak ada oleh karena saraf rusak

RESPON TUBUH TERHADAP LUKA BAKAR
Hemodinamik
Luka bakar berat permiabilitas  cairan, elect, albumin dan protein ke interstitial dan intrasel edema
luka bakar 30%  fluid loss 60%
Stress respon  hiper metabolisme
– Katabolisme protein
– Katabolisme lemak
– Penggunaan glukosa
–  pengeluaran air tubuh  IWL
–  produksi panas
acidosis
Hipovolemia  work load  T.D ; hemokonsentrasi  HCT
Respon seluler  inflamasi +  proses enzimatic oleh karena denaturasi protein

MASALAH PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL

Filed under: K D M — ROBBY BEE @ 10:32 AM

• Sistem Muskuloskeletal
Fungsi utama :
o Menegakkan posture
o Untuk pergerakan
Terdiri dari :
– Tulang
– Otot
– Cartilago
– Ligament
– Tendon
– Fasia
– Bursa
– Sendi
o Tulang
Fungsi :
– Membentuk rangka penunjang
– Tempat lekat otot
– Penyimpanan mineral
– Tempat pembentukan RBC
o Otot
Fungsi :
– Kontraksi dan menghasilkan gerakan-gerakan bagian tubuh/all
Semua komponen bekerjasama untuk melakukan fungsi gangguan salah satu komponen → mengganggu fungsi
Patologi pada sistem Muskuloskeletal
1. Peradangan
2. Neoplasma
3. Trauma
4. Degenerasi
5. Gangguan metabolisme

1. Peradangan
• Paling sering dijumpai → osteomielitis
• Penyebab bakteri yang :
Dibawa secara hematogen
Masuk saat pembedahan atau FR tulang terbuka

• Akut
– Dimulai pada metafisis TL → alliran darah tersumbat
– Struktur tulang yang kaku → sedikit tempat untuk exudate
→ mencari jalan ke permukaan tulang membentuk subperiosteal abses
aliran darah tersumbat oleh thrombus → tulang yang terpisah membentuk skuestrum
– Manifestasi klinis
o Demam
o Nyeri saat digerakan
o Bengkak
o Tendernss
o Panas pada rabaan
• Kronis
Biasanya oleh karena infiltrasi akut yang tidak teratasi → infiltrasi 6-8 minggu → beberapa tahun
Sekitar skuestrum terbentuk involucrum
2. Neoplasma
Contoh :
Benigna
 Chondrogenic (tumor kartilago)
– Osteochondroma
– chondroma
 Osteogenic (tumor tulang)
– Osteoblastoma
Manifestasi :
– Teraba ada masa kasar
– Tumbuh lambat
– Tidak nyeri kecuali sudah menyebabkan kompresi pada jaringan sekitar seperti saraf, pembuluh darah
– Kesulitan gerak jika terjadi pada persendian

Maligna
• Sarkoma osteogenic (osteosarkoma)
• Multiple myeloma
→ nyeri tulang iga dan tulang belakang terjepit saluran spinal → manifestasi gangguan saraf
3. Trauma
→ cedera jaringan lunak dan fraktura
o Frakture
 Terputusnya kontuinitas jaringan tulang yang biasanya disertai dengan :
– Cedera jaringan lunak
– Kerusakan otot
– Rupture tendon
– Kerusakan pembuluh darah
– Luka organ tubuh
 Terjadi oleh karena :
– Trauma yang menimbulkan tekanan > daya tahan tulang
– Osteoporosis (FR patologis)
 Frakture
→ keterbatasan gerak, ~, nyeri nyer saat digerakan
jaringan lunak sekitar area frakture (pembuluh darah), saraf otot, organ yang berdekatan,
→ rusak → RX inflamasi
→ nyeri > hebat saat regangan pasif, paresthesia, nadi sulit diraba pada area distal
tulang >>> pembuluh darah
→ perdarahan
kontraksi otot → fragmen tulang yang patah tertarik → disposisi tulang → deformitas
Akibat fraktur
– Edema oleh karena RX inflamasi dan hematome → penekanan jaringan sekitar termasuk pembuluh darah → ischemia → nyeri ischemia lama → necrosis → pembentukan jaringan fibrotik → kontraktur
– Emboli lemak (FR pada tulang panjang) → obstruksi pembuluh darah (paling sering) → manifestasi emboli paru
– Dyspnea
– Sianosis
– Perubahan denyut nadi

4. Degenerasi
Perubahan morfologi oleh karena cedera non lethal, bersifat reversible
Jika berlangsung lama → kematian jaringan
• Osteoartritis
 Gangguan pada sendi-sendi yang bergerak
Karakteristik :
– Berjalan progresif lamban
– Tidak meradang
– Deteriorasi dan abrasi tulang rawan sendi
– Pembentukan tulang baru pada permukaan sendi
– Pembentukan kolagen dan proteoglikan ↑ tapi penghancuran > cepat
Tulang rawan I digantikan tulang rawan I → ukuran (O) dan orientasi serat kolagen → mengubah biomekanik tulang rawan
Tulang rawan yang terkena : sendi yang memikul beban tubuh
→ pinggul
lutut
vertebra lumbal dan servikal sendi-sendi jari

• Gangguan metabolisme
• Masalah timbul jika asam urat
 Bukan inflamasi, tapi sering disertai sinovitis  nyeri dan perasaan tidak nyaman

Manifestasi Klinis
 nyeri tumpul pada sendi terutama bila digerakan/menanggung beban
 bila diistirahatkan
 kekakuan sendi, hilang setelah digerakan
pagi hari setelah bangun 
 beberapa menit (-)
 ROM
 Nyeri tekan lokal
 Pembesaran tulang sekitar sendi
 Efusi sendi
 Adanya nodus heberden

GANGGUAN METABOLISME
a. Osteosclerosis
 Hiporparthyroid   kalsifikasi tulang
b. Osteoporosis
  Penulangan oleh karena  resorpsi /  pembentukan tulang
penyebab :
– Immobilisasi yang lama
– Glukokortikoid >>>
c. Osteomalasia
  mineralisasi tulang (demineralisasi)
d. Gout
 Terjadi secara primer
 oleh karena pembentukan asam urat tubuh >>> atau  exdresi A. uric
 Sekunder : jika terjadi oleh karena penyakit lain/penggunaan obat-obatan

Masalah Timbul jika asam urat keluar dari pembuluh darah
 membentuk kristal tajam monosodium urat monohidrat pada sendi dan jaringan sekitar
 > sering pada laki-laki oleh karena permpuan mempunyai estrogen  asam urat
 Mulai  kadarnya dalam serum saat pubertas

Manifestasi
Terdapat 4 tahap
1.  asam urat dalam serum  9-10 mp % ( nilai perempuan 4-5, laki-laki 5-6)
A simptomatik  hilang
2. Pengkristalan sekitar sendi  inflamasi akut berlangsung 10-14 hari
3. Tahap interkritis  serangan-serangan yang hilang timbul beberapa bulan – tahun
4. Gout kronik

GOUT KRONIK
 Timbunan urat terus bertambah
 Peradangan kronik  nyeri, kaku, pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak
 Serangan akut dapat terjadi
 Terbentuk tofi akibat insolubilitas relatif dari urat pada area tendon achiles, permukaan ekstensor lengan bawah, bursa intfa patelar, helix telinga

Komplikasi
 >>> urat pada interstitial medulla, papila, piramid ginjal  protein uri dan hipertensi ringan
 Batu ginjal

MASALAH PADA SISTEM DIGESTIVE

Filed under: K D M — ROBBY BEE @ 10:29 AM

Sistem digestive terdiri dari :
 Organ utama (TR Gastrointestinal)
 Organ asesori (Kel. Saliva, Hepar, Pancreas, kandung empedu)
Berfungsi :
 Menyediakan nutrient untuk dikirimkan kel sel melalui proses :
 Ingesti
 Digesti
 absorpsi
 Eliminasi makanan yang tak dapat dicerna
Berdasarkan area  diklasifikasikan :
1. Masalah esofagus
2. Masalah gaster
3. Masalah usus halus
4. Masalah colon
5. Masalah organ asesori

1. Masalah Esofagus
a. Kegagalan menelan
Menelan : dikoordinasi oleh plexus auerbach  makanan masuk ke gaster karena relaxasi temporer
• Otot-otot gastroesophageal
• Otot-otot crico pharingeal
Kesulitan menelan  dysphagia
Terjadi oleh karena :
– Masalah neuromuskular
– Penyakit saraf
Seperti pada :
• Myasthenia gravis
• Polio bulbar
• Muscular dystrophy
• Botulism
Terjadi juga oleh karena degenerasi serabut saraf pada plexus auerbach
 Kerusakan spincter gastro esophageal
 kontraktilitas 2/3 bagian bawah esofagus
 Achalasia
b. Inflamasi mukosa esofagus
Esofagus dilindungi oleh :
• Mukus yang disekekresioleh tunika mukosa
• Kontraksi spincter gastroesophageal sehingga mencegah reflux isi lambung
Jika reflux  cairan lambung masuk ke esofagus  esofagitis
Terjadi pada :
Hiatal Hernia
2. Masalah Gaster
Makanan  gaster mulai digesti protein  semiliquid (chyme)

usus halus
 disfungsi gaster  gangguan digesti dan absorpsi

a. Obstruksi gaster
• Paling sering oleh karena stenosis pilorus
– Congenital
– Didapat
Pada congenital
• Usia 1-2 Mg
– Muntah-muntah
– Regurgitasi
 Failure to thrive  malnutrisi
b. Neoplasma gaster
• Paling sering didaerah pilorus
c. Inflamasi gaster
 Gastritis acut :
Degenerasi pada bagian superfisial karena terpapar zat-zat iritan seperti alcohol, aspirin, steroid dan asam empedu
Degenerasi tunika mukosa
 H+ masuk ke jaringan gaster
 Keasaman interstitial 
 Terangsang pengeluaran zat vasoaktif
• Histamin
• Serotonin
• Kinin
  Permiabilitas kapiler vasodilatasi

• Edema
• Infiltrasi limfosit sel plasma
 Gastritis cronis
Degenerasi yang menimbulkan atropy beberapa sel fungsional tunika mukosa/ (-) produksi HCL faktor intrinsik

• Gangguan digesti
 gangguan absorbsi
• Gangguan absorbsi vitamin B12
 anemia perniciosa
 Peptic Ulcer
Jika sekresi asam  necrosis mukosa gastrointestinal  ulcus pepticum  sekresi gaster, merangsang hipertrophy pilorus  stenosis pilorus
 Ulcus Duodenum
• Hiperstimulasi sel parietal oleh N. vagus  massa sel   sekresi HCI 
•  sekresi gastrin yang ABN oleh adenoma sel-sel non  P. Langerhan (Zollinger-Ellison syndrome)
peptic ulcer + duodenum ulcer disebabkan juga oleh :
– Stress psychologis
– Stress physiologis
 stress ulcer
Penyebab Stress psysiologis
• Cedera otak serius  cushing syndrom
• Luka bakar
• Shock cardiogenic
• Pembedahan
• Intake obat-obatan tertentu >>>
Manifestasi klinis inflamasi gaser
– Nyeri epigastrum
– Anorexia
– Mual dan muntah
– Intake nutrisi 
Manifestasi lain tentang sifat penyakit :
• Gastritis kronis oleh karena sekresi faktor intrinsik  anemia  hipoxia seluler

• Ulcus lambung
 bleeding
 perforasi gaster

cairan lambung masuk ke cavum abdomen

peradangan membran  peritonitis

3. Masalah Usus Halus
Usus halus
• Tempat digesti terakhir
• Tempat absorpsi zat maksimum
 gangguan pada usus halus  gangguan digesti dan absorpsi
a. Gangguan Digesti – Absorpsi
• Crohn Disease
 Peradangan kronis terutama pada ileumlesi terdapat pada nodus lymphatic  obstruksi
lymphatic  penebalan lapisan submukosa  gangguan absorpsi
• Z E Syndrom
 HCL  lingkungan sangat asam pada intestin
 – Inactive enzym pancreas
– Presipitasi garam empedu
• Gastroentritis Akut
Saluran cerna :
 mempunyai mekanisme pertahanan non spesifik :
1) Bakteri flora normal
2) PH gaster
3) Motilitas gaster I
  aktivitas menyebabkan
 aktivitas invasi mikroorganisme patogen
Kondisi patologis dari invasi mikroorganisme patogen :
1) Agen toxigenic  enterotoxin  inflamasi lokal dan diare   volume cairan dan elektrolit
2) Invasif mikroorganisme pathogen  menembus dinding usus halus dan colon  nekrosis dan potensi ulkus  feses mengandung eryth dan leukosit
3) Virus patogen  menempel pada mukosa epithel dan merusak villi usus  absorp cairan dan elek
• Demam Typhoid/Paratyph
 disebabkan oleh :
– Salmonela typhi
– Salmonela paratyph A, B, C
Salmonela typhi/Paratyphy

Usus halus

Jaringan limph

Hipertrofi

Kel. Limfe mesenterial

Hipertrofi

Hepar Aliran darah

 Plaque peyeri – limpa – hati – respon lain

Setelah 10-14 hari berada dalam tubuh  respon tubuh :
Minggu I demam :
Jaringan radang  pyrogen ke pembuluh darah  difagositosis oleh makrofag  interleukin 1
 Stimulasi hipothalamus
 set point temperatur
 produksi keringat
vasokonstr pembuluh darah di permukaan tubuh
 Demam diikuti dengan :
• Perasaan tidak nyaman diseluruh tubuh
• Malise
• Anorexia
 Nyeri kepala, pusing, nyeri otot, obstipasi/diare perasaan tidak nyaman pada perut, batuk, epistaxis

Minggu II
• Demam makin jelas
• Bradikardi relatif
• Perubahan penampilan lidah
• Hepatomegali dan splenomegali
•  kesadaran
• Pada pembuluh darah :
– Leukopeni/leukositosis relatif
–  SGOT, SGPT hilang setelah demam hilang
• Tubuh membentuk antibodi (Aglutinin)

– AGL, O, H, Vi

Pada pembekuan darah
  Titer O
 Titer H
AGL. O :
 Terbentuk oleh karena perangsangan antigen O yang berasal dari badan mikroorganisme
AGL. H : Terbentuk oleh perangsangan antigen H dari flagel M.O
AGL Vi : Terbentuk oleh perangsangan antigen Vi dari simpai M.O

 Celiac Disease
• Degenerasi sel  Def. Lactase  gangguan digesti lactosa susu
> Manifestasi klinis gangguan digesti – absorpsi
  Supply nutrient ke jaringan   pembakaran zat makanan   produksi energi   kelemahan fisik
penggunaan massa tubuh sebagai sumber energi   berat badan
Lain-lain :
 Absorpsi Prot
  Tekanan osmotic koloid
 perpindahan cairan ke extravascular
• Sintesa Protein   massa otot , anemia + def. enzim ( pada yang kurang berat
•  absorpsi lemak  steathorhea
•  absorpsi Fe, asam folat, Vit B12  anemia
Dan lain-lain

b. Obstruksi – Paralyctic
• Obstruksi
 Inflamasi – hyperplasi (Crohn’s Disease)
 Hernia
 Adhesi
 Invaginasi

isi usus tertumpuk
Diatas obstruksi
 menutup aliran dari gaster
peristaltik 
 muntah

Dasar Patofisiologi

Filed under: 1 — ROBBY BEE @ 10:26 AM

Introduction

Normal sel sehat mampu mempertahankan “HOMEOSTATIS”.
Lingkungan internal dan eksternal dalam keadaan relatif menetap
– Osmolaritas cairan
– Keasaman
– Konsentrasi elektrolit

Perubahan/ perangsangan yang menyebabkan gangguan homeostasis  STRESS
SUMBER STRESS
1. Cedera mekanik
• Fraktur
• Abrasi
• Contuso
• Laserasi

2. Cedera oleh karena agen fisik
• Fluktuasi panas dingin
• Tekanan ATM >>>
• Sengatan listrik
• Radiasi

3. Cedera oleh karean agen kimia
• Alkohol
• Obat-obatan
• Racun

4. Cedera akibat defisit neurologis oleh karena insufisiensi supply zat essensial seperti :
• Nutrisi (Glukosa)
• O2

5. Infeksi
1) Non adaftif
2) Adaftif

1. Respon non adaptif
a. Akumulasi cairan didalam rongga sel
Sel menjadi keruh dan bengkak
Terjdi oleh karena
Metabolisme sel menurun  pembentukan ATP menurun
Pompa Na-K menurun
 Influk Na terus diikuti efluk Na  Osmol cairan intra sel meningkat  edema sel.

b. akumulasi lemak netral
• Deposit globul lemak pada sitoplasma
Inti sel tersedak
Inti sel rusak
A & B reversibel jika berlanjut nekrosis

Karakteristik jaringan nekrosis
a. Secara mikroskopis :
 dapat dilihat str sel nekrosis sebagai berikut :
1. Nekrosis koagulaitva
• Arsitektur sel T berubah
• Terjadi oleh karena aktivasi enzim (-) akibat menurun supply darah

2. Nekrosis liquoefactiva
Isi sel mencair oleh karena aktivasi enzim

3. Nekrosis kaseosa
• Jaringan nekrosis hancur  pecahan-pecahan sel halus dan tetap tinggal berbulan-bulan/ tahun tak dapat dicerna  TBC
Pemeriksaan mikroskopis  melihat perubahan inti sel
Analisis kimia
Pross nekrosis  enzim difusi
Ekstra sel  pada plasma
– SGOT
– SGPT
– CPK
– LDH

2. Respon adaptif sel
a. perubahan karakteristik struktur sel
b. Perubahan lingkungan  adaptasi struktur  kebutuhan tak terhingga ~

1) Atrofi
• Menurunya ukuran sel oleh karena kehilangan sebagian substansinya.
• Penyebab :
– Disuse
– Denervasi
– Menurun rangsang endokrin
– Menurun nutrisi
– Iskemi

 Menurun konsumsi O2
 menurun sintesa protein

penghematan energi dengan
menurun jumlah organel

ukuran sel menurun

2) Hipertrophy
• Meningkatnya ukuran sel  fusi meningkat
• Terjadi oleh karena :
– Meningkatnya kebutuhan kerja
– Stimulasi hormon tertentu
Meningkatnya komponen fungsional
Fungsi sel meningkat
Kebut

3) Hiperplasi
• Meningkat jumlah sel pada suatu organ
• Terjadi akibat kehilangan sel yang mampu bermitosis seperti epitel intestin, epidermis

4) Metaplasia
• Perubahan 1 jenis sel dewasa  jenis lain yang sekelompok untuk meningkatkan jumlah sel  mempunyai kemampuan lebih baik untuk menjadi stress lingkungan, misalnya : sel epitel kulimunar  sel squamosa bertingkat
 respon perdarahan
1) Respon perdarahan akut meliputi :
a) respon lokal :
– Respon vaskuler
– Pembekuan eksudar
– Respon seluler

 Respon vaskuler
– Segera setelah cedera  pembuluh darah kecil area cedera kontriksi
– Diikuti dengan vasodilatasi arteriola dan venule yang mensuply area tersebut :
 Hipertermi
 Kemerahan
 Panas
– Meningkatnya permeabilitas kapiler  cairan fluk ke intersisial  edema (pembentukan exudate)
 perubahan fisik dan lingkungan  menurun fungsi (functilaesa)

Mediator Inflamasi
1. Histamine
Terdapat dalam neurotrophy, basophyl mass cell dan trombosit (tidak aktif) efek :
– Dilatasi arteriole
– Peningkatan permeabilitas kapiler dan venule

2. Plasma protease
Kinin komplement, faktor pembekuan kinin  bradikinin efek :
– peningkatan permeabilitas kapiler
– nyeri

3. Prostaglandin efek
– Vasodilatasi
– Peningkatan permeabilitas kapiler
– Nyeri
– Demam

4. Leukotrien
Terdapat pada leukosit
– peningkatan permeabilitas kapiler dan venule
– adhesi sel endotel
– ekstravasasi leukosit
– chemotaxis PMH, eionofil dan monosit

5. Produk neutrofil dan limfosit
a. Neutrofil
 peningkatan permeabilitas kapiler factor chemotaxis untuk monosit, kerusakan jaringan oleh karena jaringan lisosom dari neurotrof .
b. Limphocyt
 mengeluarkan limpokinin
efek : chemotaxis macrofag neutrophyl, basophyl.

PEMBENTUKAN EKSUDAT
1. Eksudat Non selular
• Eksudat serosa
– cairan dan zat terlarut
– sangat sedikit leukosit
– protein yang keluar oleh karena peningkatan permiabilitas, misal pada luka bakar
• Eksudat fibrinosa
– Protein dari intravaskuler terkumpul pada area radang yang >>> fibrinogen-fibrinogen  fibrin
• Eksudat musinosa/ kataral
– Terbentuk diatas permukaan membran mukosa dimana terdapat sel-sel yang mensekresi musin

2. Eksudat selular
Terutama dari neutrophyl (PMN)
Eksudat purulen sering oleh karena infeksi bakteri
Jarinan yang nekrotik

Respon Seluler
 pergerakan leukosit ke area cedera
• Marginasi
• Emigrasi
• Chemotaxis
• Phagositosis

Leukosit granular
• Neutrophil
– kurang lebih 60%
– muncul 60 – 90’ setelah cedera
– waktu hidup : 10 jam
• Eosinophil 1 – 3 %
– muncul selama RX alergi stress
– berisi heparin histamin
• Basophil
Leukosit non granular
• Monosit  3 – 8 %
– Muncul lebih dari 5 jam predominant dalam 48 jam pertama
– Umur 3 – 4 x granulocyt, keluar pembuluh darah  macrofag
• Limfosit 20 – 30%
– limfosit B  pembentukan antibody
– limfosit T  cell mediated immunity

Respon sistemik
Jaringan yang rusak mengeluarkan zat Leucocytosis “promoting factor” stimulasi Bone Marrow  Leukosit (PMN) dilepas >> ke sirkulasi

Fever
Area cedera mengeluarkan protein molekul kecil (Pyrogen)  difagositosis oleh macrofag  endogen pyrogen (interleukin -1)  stimulasi hypotalamus sehingga :
• Peningkatan set poin temp
• Penurunan produksi keringat
• Vasokontriksi pembuluh darah dipermukaan tubuh  peningkatan suhu
• Anoreksia
• Malaise

RESOLUSI INFLAMASI
• Tujuan proses inflamasi :
 mendapatkan kembali cellulaer equilibrium
• Melalui proses inflamasi
 lingkungan menjadi bersih
• Regenerasi : sel epitel, permukaan kulit, GIT, Vagina, endometrium
• Scar formation

SUPRESI RESPON INFLAMASI
1) Natural :
• Defisiensi blood supply oleh karena arterosclerosis
• Migrasi sel fagosit yang in adekuat oleh karena
– Penurunan jumlah sel fagosit
 Malignancy
 Keracunan obat
– Penurunan diapedesis dan chemotaxis
 Gangguan metabolisme seperti DM
• Insufisiensi fungsi sel fagosit
– Hipersekresi hormon steroid
• Inadekuat support system imun pada perdangan

2) Artificially Induced suppresion
• Penggunaan obat-obatan
– Aspirin
– Steroid : cortison, prednison
– Penggunaan obat-obatan sitostatika

RESPON IMUN
1) Imunitas non spesifik
• Mechanical barrier
Kulit intact
Membran mukosa
• Aktivasi enzim
• Inflamasi
• Interferon
• RES
• High acidty

2) Imunitas spesifik
• Limfosit T (48 jam) mengeluarkan enzim yang :
– meningkatnya destruksi antigen
– membunuh mikroba yang hidup di intra sel
– reject transp organ
– defence mechanism bagi pertumbuhan sel kanker
• Limfosit B
Plasma sel memproduksi santibodi

Aliran darah

Inactive antigen spesifik
Melalui cara
– Presipitasi
– Aglutinasi
– Opsonosasi
– Neuralisasi

Blog di WordPress.com.